Pengumuman: Harga produk TIENS yang tercantum di website ini adalah harga lama, harap hubungi CS JurusHerbal. Kami menyediakan Paket Peninggi Badan, Penggemuk, Pelangsing, Masker, Vitamin Mata, dan Alat Kesehatan lainnya

13 November 2015

Tanaman Herbal Indonesia




Jurusherbal.com


Selamat siang! Dalam kesempatan kali ini kami akan mengulas sedikit asal mula dari obat herbal simak ya. Kalau kita bicara pengobatan herbal maka pikiran kita pasti melayang ke obat tradisional, jamu gendong, warung yang menyediakan jamu kemasan untuk obat sakit kepala atau masuk angin. Tidak salah memang sebab herbal memang masuk kategori obat tradisional.

Di negara Asia lainnya terutama Cina, Korea dan India untuk penduduk pedesaan, obat herbal masuk dalam pilihan pertama untuk pengobatan, dinegara maju pun saat ini kecenderungan beralih kepengobatan tradisional terutama herbal menunjukan gejala peningkatan yang sangat signifikan.

Pengobatan tradisional sendiri menurut Undang-undang No 36/2009 tentang Kesehatan melingkupi bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian [galenik] atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan. Sesuai dengan pasal 100 ayat (1) dan (2), sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan akan tetap dijaga kelestariannya dan dijamin Pemerintah untuk pengembangan serta pemeliharaan bahan bakunya.

Indonesia sendiri yang terletak didaerah tropis memiliki keunikan dan kekayaan hayati yang sangat luar biasa, tercatat tidak kurang dari 30.000 jenis tanaman obat yang tumbuh di Indonesia walaupun yang sudah tercatat sebagai produk Fitofarmaka [bisa diresepkan] baru ada 5 produk dan produk obat herbal terstandar baru ada 28 produk. Terlihat potensi yang masih belum digali masih sangat besar dalam pengembangan obat herbal terutama yang merupakan produk herbal asli Indonesia.

Tahun 2007 telah dicanangkan oleh pemerintah bahwa Jamu adalah Brand Indonesia, walau pada kenyataannya masih dianggap strata paling bawah dalam pengobatan karena belum teruji secara ilmiah.

Dunia Kedokteran Indonesia sendiri secara perlahan mulai membuka diri menerima herbal sabagai pilihan untuk pengobatan, bukan sekedar sebagai pengobatan alternatif saja, ini terbukti dengan berdirinya beberapa organisasi seperti Badan Kajian Kedokteran Tradisional dan Komplementer Ikatan Dokter Indonesia pada Muktamar IDI XXVII tahun 2009, Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia [PDHMI], Persatuan Dokter Pengembangan Kesehatan Timur [PDPKT] dan beberapa organisasi sejenis lainnya.

Ini semua menggambarkan dunia kedokteran walau masih belum terbuka lebar tetapi para pelakunya, yaitu para dokter mulai melihat potensi yang besar dan ternyata bisa dikembangkan dalam pengobatan berbasis obat herbal, tidak hanya untuk menangani penyakit yang ringan saja tetapi juga untuk mengatasi penyakit yang berat.

Ketergantungan masyarakat terhadap obat konvensional kedokteran diharapkan bisa secara pasti diganti dengan masuknya obat herbal, saat ini ternyata 95% bahan baku obat konvensional masih di import, berapa banyak devisa yang bisa dihemat bila peralihan ini berjalan mulus.

Memang masih memerlukan banyak persiapan, baik secara mental dari para dokter yang memberikan obat serta merubah persepsi pasien bahwa pengobatan herbal atau “minum jamu” itu ketinggalan jaman, kita harus bisa menerima kenyataan bahwa jaman sudah berubah, mencontoh Cina yang dengan berani memberikan pilihan kepada pasien untuk menggunakan pengobatan dengan obat konvensional atau tradisional.

Dukungan dari semua pihak, baik para pelaku petani yang diharapkan memberikan hasil olahan tanaman herbal dengan kualitas tinggi, keterlibatan dunia perguruan tingga dan swasta untuk melakukan uji coba khasiat obat herbal, kemudahan peraturan dan dukungan penuh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dan BPOM akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu Negara terkemuka yang menghasilkan Obat Herbal bermutu tinggi dan menjadikan Pengobatan Tradisional terutama Herbal bukanlah sekedar Pengobatan Alternative belaka.

Salam dari pecinta Tanaman Obat Indonesia


Sumber : http://bit.ly/1IR3s4b




12 November 2015

Rumput Laut Bisa Cegah Penyakit Usus



JurusHerbal.com

Taukah Anda? Sebuah penelitian yang dilakukan Birmingham University menemukan manfaat lain rumput laut. Mereka memperkirakan senyawa alginat dalam makanan tersebut dapat mencegah penyakit usus.

Seperti diberitakan Dailymail, Rabu (11/11/2015), ilmuwan melibatkan 16 orang sehat untuk mengonsumsi kapsul alginat satu kali sehari dalam satu bulan dan kesehatan usus mereka pun dipantau.

Hasilnya cukup menggembirakan, alginat ternyata dapat mengikat zat besi di usus yang seharusnya menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko penyakit usus.

Sebelumnya, laman Livestrong melaporkan, rumput laut mengandung serat alami yang dapat membantu mengatasi masalah pencernaan dan mengurangi penyerapan lemak.

Sebuah studi yang dipimpin oleh ilmuwan Dr Iain Brownlee dan Profesor Jeff Pearson di Newcastle University menemukan, konsumsi rumput laut dapat mengurangi lemak di tubuh lebih dari 75 persen. Serat di dalamnya juga membantu membuat Anda merasa kenyang lebih lama sehingga mencegah makan berlebihan. 

Disamping itu, Dr Oz juga pernah mengatakan, lembaran rumput laut nori berisi asam lemak omega-3 yang sama seperti dua alpukat. Lemak membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL yang sehat, dan menurunkan LDL yang berbahaya. 



Terungkap Alasan Kenapa Orang Cina Minum Teh Hijau


JurusHerbal.com

Teh hijau sejak lama menjadi minuman sehat orang Cina. Teh hijau kaya akan polyphenol, mikronutrien, vitamin, nutrisi dan substansi bioaktif lainnya, sehingga disebut obat segala penyakit. Sebagai minuman, teh hijau telah memasuki hidup sehari-hari masyarakat modern, bisa meredakan panas dalam, mencegah dan mengobati flu, antiradiasi, menjaga kesehatan, dan memperpanjang usia.

Secara alami teh hijau mengandung katekin, flavonoid, theanin, karoten, thiamin, riboflavin, nicotinic acid, pantothenic acid, ascorbic acid, folic acid, vitamin E, mangan, potasium, polisakarida, fluoride, yang secara keseluruhan bisa mengurangi kolesterol dan lemak dari makanan, mengurangi risiko penyakit kardio-serebrovaskular, menangkal radikal bebas, juga membunuh bakteri dan virus influenza. Selain itu, mampu mengatasi masalah perut dan usus, mencegah bau mulut dan pengeroposan gigi, memperkuat daya tahan tubuh, menurunkan stres, menyegarkan tubuh dan menenangkan pikiran, serta mencegah kegemukan.

Teh hijau juga mengandung lebih dari 25 jenis asam amino, termasuk enam jenis yang mutlak diperlukan tubuh dan histidine yang penting bagi pertumbuhan bayi. Meski kandungan asam amino dalam teh hijau tidak tinggi, bisa menambah kekurangan kadar yang dibutuhkan tubuh setiap hari.

Jika dibandingkan dengan jenis teh lainnya, teh hijau dalam pengolahannya tidak melalui proses fermentasi dan oksidasi, sehingga masih mengandung semua komposisi aktif yang terkandung dalam daun teh. Akibat proses fermentasi dan oksidasi, banyak zat yang berguna bagi kesehatan berubah atau hilang pada saat proses produksi teh hitam. Qi (energi penyembuhan pembawa elemen alami) pada teh hijau tetap alias “tidak rusak”.

Dalam proses fermentasi dan oksidasi pada teh lain (teh hitam), minyak teh yang mengandung polifenol meningkat, dan mengurangi kadar tanin hingga 10 persen. Meningkatnya polifenol menyebabkan warna jingga kecokelatan pada daun teh dan membuat gigi para peminum teh hitam berwarna kecokelatan.

Pengaruh kafein akan lebih efektif jika terlepas dari tanin. Zat yang menguntungkan kesehatan seperti epigallocatechins berubah dan komposisi lain seperti vitamin C akan hancur. Parahnya, produk alami yang semula bermutu tinggi berubah menjadi sekadar minuman biasa.

Tiap gram teh hijau mengandung 73-252 mg zinc, sedangkan tiap gram teh hitam hanya 32 mg. Khasiat teh hijau dalam menurunkan tekanan darah juga mengungguli teh hitam. Kombinasi ekstrak daun bambu dan teh hijau dipercaya mampu memberikan fungsi pereda panas, menurunkan kadar lipid dan tekanan darah, menyingkirkan radikal bebas, dan meningkatkan imunitas.

Di pasaran, produk yang berisi kombinasi keduanya memang relatif tidak banyak. Meski begitu, tetap dibutuhkan sikap hati-hati dalam mengonsumsinya. Cara terbaik untuk mengurangi risiko, perhatikan aturan pakai dan legalitas produk seperti ada tidaknya sertifikasi resmi dari Badan POM.

sumber: http://bit.ly/1kc2IRu


Penderita Hipertensi Baiknya Cek Tekanan Darah Pagi Hari, Kenapa?


Selamat pagi JurusHerbal.com

Kami mendapat #infosehat bagus nih guys, simak ya! Orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi sering direkomendasikan memonitor tekanan darah di rumah. Tapi, kini diketahui waktu terbaik untuk mengecek tekanan darah lebih adalah pada pagi hari untuk memprediksi risiko stroke dibanding malam hari.

Penelitian ini melibatkan 4.300 orang Jepang. Ketika mengukur tekanan darah tinggi di pagi hari hal tersebut terkait peningkatan risiko stroke. Sementara pada malam hari, meskipun tekanan darah tinggi sepertinya tidak berhubungan dengan risiko stroke.

Orang-orang Asia memang memiliki kecenderungan lonjakan tekanan darah di pagi hari. Oleh karena itu profesor kardiovaskular dari Jichi Medical University, Jepang, Satoshi Hoshide mengungkap pengukuran tekanan darah di pagi hari penting.

Menurut Hoshide pengukuran tekanan darah pada malam hari kurang bisa memprediksi risiko stroke karena sudah dipengaruhi berbagai faktor. Misalnya mandi air hangat dan makanan yang dikonsumsi.

Sementara, tekanan darah pada pagi hari terkait dengan faktor fisiologis seperti aktivitas sistem saraf simpatik, yang terjadi saat bangun di pagi hari seperti dikutip laman Live Science, Selasa (10/11/2015).

Lalu, meski pengukuran tekanan darah pada pagi hari bisa memprediksi stroke, mengonsumsi obat tekanan darah di waktu yang sama belum terbukti efektif dibandingkan malam hari seperti dituturkan Hoshide.

Perlu diingat bahwa studi ini hanya melibatkan populasi orang Jepang sehingga, belum jelas apakah sama hasilnya dengan populasi lain.



photo instagram.jpg

 
 photo jasapengiriman_zpstr09xcr0.jpg photo logo sertifikat_zpsolydgay3.jpg